Menulis dari Hati, Menginspirasi Lewat Aksi
Ibu Astatik bukan hanya seorang guru, tetapi juga penulis produktif yang tak lelah menabur benih literasi. Karya-karyanya telah menembus berbagai panggung apresiasi, bahkan hingga tingkat nasional di Jakarta. Dengan semangat yang tak kenal lelah, ia membuktikan bahwa meskipun berasal dari desa, tak ada batas bagi seseorang untuk bersinar di panggung negeri.
Tak hanya berhenti di tulisan, Ibu Astatik juga menjadi narasumber di berbagai acara, seminar, dan pelatihan literasi di banyak daerah. Ia berbagi pengalaman, semangat, dan ilmunya demi membangun budaya membaca dan menulis yang semakin kuat, terutama di kalangan anak-anak dan masyarakat akar rumput.
PKBM Bestari: Rumah Literasi yang Tumbuh Bersama Masyarakat
Di PKBM Bestari, Ibu Astatik menciptakan ekosistem literasi yang hidup. Di sinilah anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa diberi ruang untuk belajar, membaca, menulis, dan bermimpi lebih tinggi. Di tangan beliau, PKBM bukan sekadar tempat belajar formal alternatif, tetapi menjadi sumber cahaya bagi warga desa, tempat menemukan harapan baru melalui kata dan cerita.
Dari Mojowarno untuk Indonesia
Kiprah Ibu Astatik membuktikan satu hal penting: literasi adalah jembatan perubahan. Dari sudut desa yang tenang, ia menyuarakan pentingnya membaca dan menulis, menyentuh hati siapa pun yang mendengar ceritanya. Ia menjelma menjadi simbol bahwa semangat, bukan lokasi, yang menentukan sejauh apa seseorang bisa melangkah.
Mari Menulis, Mari Membaca: Karena Setiap Kita Punya Cerita
Sobat literasi di seluruh penjuru Indonesia, kisah Ibu Astatik adalah undangan bagi kita semua untuk ikut bergerak. Mari kita mulai dengan hal kecil membacakan cerita untuk anak, menulis pengalaman harian, berbagi kisah di media sosial, atau hanya duduk membaca buku bersama keluarga.
💡 Ayo membaca! Ayo menulis! Karena bangsa besar lahir dari generasi yang gemar berkarya dan bercerita.
Iklan
sponsor
