Namun, siapa sangka, kekuatan besar yang beliau miliki bukan berasal dari gelar atau jabatan, melainkan dari kata-kata. Ya, beliau adalah penulis yang tak hanya menghasilkan karya, tetapi juga menghidupkan makna dalam setiap tulisannya. Salah satu karyanya yang terkenal adalah "Menebar Energi Positif", buku yang tak hanya memberi semangat, tetapi juga membuka kesadaran akan pentingnya berpikir positif dalam kehidupan sehari-hari.
Menyalakan Lilin Literasi dari Jombang
Sebagai seorang tokoh literasi, Bapak Yusron tidak hanya berbicara tentang pentingnya membaca dan menulis. Ia menghidupkan literasi dengan tindakan nyata: membangun komunitas, melatih para guru, dan mendampingi para pemuda untuk berkarya. Jombang bukan hanya kota santri, tetapi kini juga bisa disebut sebagai kota literasi berkat peran aktif beliau dalam menyebarkan semangat membaca dan menulis di berbagai lapisan masyarakat.
Melalui pelatihan-pelatihan di MEP Training Center, ia tidak hanya berbicara soal strategi mengajar, tetapi juga membangun karakter dan semangat berkarya. Tidak heran jika banyak guru dan siswa yang akhirnya menemukan jalan mereka dalam menulis, bercerita, dan bahkan menerbitkan buku berkat bimbingan beliau.
Dari Lembah Wonosalam ke Panggung Nusantara
Menjadi CEO DeDurian Park, tempat wisata edukatif dan alam yang terkenal di Wonosalam, adalah salah satu bentuk nyata dari semangat inovasi beliau. DeDurian Park bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga ruang edukasi terbuka, tempat ide dan semangat literasi ditanamkan bahkan dalam suasana liburan. Di sanalah perpaduan antara alam, pendidikan, dan literasi menjelma jadi pengalaman yang menyenangkan.
Tidak hanya berhenti di Jombang, beliau telah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia, menyampaikan semangat literasi dan pendidikan yang membumi, mudah dipahami, dan penuh makna. Di setiap daerah yang ia singgahi, selalu ada semangat baru yang tertular, selalu ada pemantik ide yang hidup kembali.
Ajakan untuk Kita Semua
"Jangan biarkan pena kita berhenti. Jangan biarkan cerita kita menguap begitu saja." adalah semangat yang kerap beliau sampaikan. Kita semua, siapa pun kita, bisa memulai menulis. Bisa memulai membaca. Bisa memulai menghidupkan cerita-cerita kecil yang mungkin bisa mengubah dunia.
Mari kita belajar dari Bapak Yusron Aminulloh bahwa literasi bukan sekadar kegiatan membaca buku, tetapi adalah gerakan hidup untuk terus tumbuh dan memberi makna. Mari kita ambil bagian. Mulailah dari membaca satu halaman hari ini. Mulailah menulis satu paragraf tentang pengalaman hidupmu. Karena setiap orang punya cerita. Dan setiap cerita layak untuk hidup.
Ayo, Bercerita dan Menginspirasi!
Iklan
sponsor
