Di era modern seperti sekarang, banyak nilai-nilai luhur dalam rumah tangga yang mulai memudar. Salah satunya adalah kebiasaan istri yang dengan penuh kasih menyiapkan makanan dan minuman untuk suami, lalu menemani suami makan hingga selesai sebelum ia sendiri makan. Tradisi seperti ini mungkin sudah jarang ditemui, namun sesungguhnya, ia mencerminkan akhlak mulia seorang istri yang layak disebut "bidadari surga" di dunia.
Istri yang Menyiapkan Makanan dan Minuman untuk Suami
Dalam Islam, seorang istri yang taat dan penuh pengabdian kepada suami adalah salah satu kunci keberkahan rumah tangga. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Wanita mana saja yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya, maka ia akan masuk surga." (HR. Tirmidzi)
Menyiapkan hidangan untuk suami bukan sekadar kewajiban, tapi juga bentuk cinta dan penghormatan. Seorang istri yang memperhatikan kebutuhan suami, termasuk dalam hal makanan, menunjukkan kesungguhannya dalam membahagiakan pasangan.
Menemani Suami Makan Hingga Selesai
Dahulu, banyak istri yang dengan sabar menunggu dan menemani suami makan terlebih dahulu sebelum ia ikut menyantap hidangan. Ini adalah bentuk pengorbanan dan ketulusan, di mana istri memprioritaskan kebahagiaan suami sebelum dirinya sendiri.
Rasulullah ﷺ juga mengajarkan adab makan bersama keluarga. Ketika suami-istri duduk bersama di meja makan, terciptalah keharmonisan dan komunikasi yang baik. Sayangnya, di zaman sekarang, kebiasaan ini mulai hilang karena kesibukan, gadget, atau kurangnya pemahaman tentang nilai-nilai keluarga.
Mengapa Kebiasaan Ini Mulai Langka?
Kesibukan dan Gaya Hidup Modern – Banyak pasangan yang sibuk bekerja sehingga waktu makan bersama sering terlewat.
Perubahan Peran dalam Rumah Tangga – Beberapa keluarga menerapkan pembagian tugas yang lebih fleksibel, termasuk dalam urusan memasak dan makan.
Kurangnya Penanaman Nilai Tradisi – Banyak generasi muda yang tidak lagi diajarkan tentang adab dan penghormatan dalam rumah tangga.
Mengembalikan Budaya Mulia Ini
Sebagai seorang istri, membahagiakan suami adalah ibadah. Meski zaman berubah, nilai-nilai ketulusan dan pengorbanan tetaplah penting. Beberapa hal yang bisa dilakukan:
Sediakan waktu untuk makan bersama – Jangan biarkan gadget atau TV mengganggu keharmonisan.
Bangun komunikasi yang baik – Momen makan adalah waktu tepat untuk berbagi cerita dan mempererat hubungan.
Hargai peran masing-masing – Suami pun harus menghargai pengorbanan istri dengan berterima kasih dan memperlakukannya dengan baik.
Istri yang seperti "bidadari surga" adalah mereka yang tulus membahagiakan suami, termasuk dalam hal sederhana seperti menyiapkan makanan dan menemaninya makan. Meski tradisi ini semakin langka, tidak ada kata terlambat untuk menghidupkannya kembali. Dengan niat ikhlas dan kasih sayang, rumah tangga akan dipenuhi keberkahan dan ketenteraman.
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku." (HR. Tirmidzi)*
Iklan
sponsor
