Pentol, Buku, dan Semangat Berbagi Ilmu
Salah satu momen yang menyita perhatian adalah kehadiran Lutfan Efendi, pedagang pentol keliling sekaligus pegiat literasi inspiratif asal Jombang. Sejak 2020, namanya viral karena inisiatifnya membawa buku-buku gratis untuk dibaca pelanggannya sembari menikmati pentol. Di Musda FTBM kali ini, Lutfan kembali menunjukkan komitmennya dengan menyediakan produk pentol, tahu pentol, saus, dan sambal untuk peserta plus buku-buku yang bisa dibaca gratis oleh siapa saja.
"Jualan pentol boleh, tapi jangan lupa baca buku!" begitulah prinsip Lutfan, yang juga aktif sebagai kader Banser. Kehadirannya menjadi bukti bahwa literasi bisa digaungkan dari mana saja, bahkan dari gerobak pentol keliling!
Kolaborasi TBM Se-Jombang untuk Literasi yang Lebih Inklusif
Musda FTBM Jombang 2025 tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga wadah untuk menyusun strategi penguatan gerakan literasi. Peserta berdiskusi tentang peningkatan akses baca, inovasi program TBM, dan sinergi dengan pemerintah daerah.
"Literasi bukan sekadar bisa baca-tulis, tapi juga melek ilmu, teknologi, dan nilai kemanusiaan," tegas salah satu peserta Musda. Dengan semangat ini, FTBM Jombang berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat, termasuk anak-anak, ibu-ibu, hingga para pekerja seperti Lutfan yang tetap menyempatkan waktu untuk membaca.
Dari Jombang untuk Indonesia: Gerakan Literasi yang Menyentuh Hati
Apa yang terjadi di Musda FTBM Jombang adalah bukti bahwa literasi bisa tumbuh di mana saja bahkan di tengah hiruk pikuk jualan pentol! Jika seorang pedagang keliling seperti Lutfan bisa menjadi duta baca, maka siapa pun bisa berkontribusi.
"Buku adalah jendela dunia, dan FTBM Jombang membuka pintunya lebar-lebar untuk semua!"
Yuk, dukung gerakan literasi di Jombang! Karena ketika satu orang membaca, satu langkah perubahan dimulai.
#LiterasiUntukSemua #FTBMJombangMembaca
Iklan
sponsor
