"Anak Anda senang bermain Roblox? Hati-hati! Di balik grafis warna-warni dan dunia virtual yang seru, tersembunyi bahaya yang mungkin tak pernah Anda duga..."
Artikel:
Roblox bukan sekadar game tapi adalah fenomena. Dengan lebih dari 200 juta pengguna aktif, platform ini telah menjadi surga bagi anak-anak untuk bermain, berkreasi, dan bersosialisasi. Tapi di balik kesuksesannya yang gemilang, ada risiko tersembunyi yang sering luput dari pengawasan orang tua.
1. Dunia Terbuka, Konten Tak Terkendali
Roblox adalah platform user generated, artinya siapa pun bisa membuat dan mengunggah game di dalamnya. Meski ada sistem moderasi, konten tidak pantas seperti kekerasan, horor, atau bahkan konten dewasa bisa saja menyelinap masuk. Anak-anak yang polos bisa tanpa sengaja terpapar materi yang belum sesuai usianya.
"Orang tua sering mengira Roblox aman karena terlihat seperti game balok sederhana, padahal di dalamnya ada ribuan pengalaman berbeda dan tidak semuanya ramah anak."
2. Kecanduan: Ketagihan Bermain yang Sulit Dihentikan
Dengan mekanisme reward yang terus-menerus, Roblox dirancang untuk membuat pemain betah berlama-lama. Banyak anak kehilangan waktu belajar, tidur, bahkan interaksi sosial nyata karena terlalu asyik di dunia virtual. Kecanduan game bisa mengganggu perkembangan emosional dan akademik mereka.
3. Jejak Digital dan Keamanan Data
Anak-anak sering kali tidak paham risiko berbagi informasi pribadi. Di Roblox, mereka bisa berinteraksi dengan pemain lain melalui chat atau grup. Tanpa pengawasan, predator online atau scammer bisa memanfaatkan celah ini untuk membujuk atau menipu.
4. Kekerasan Virtual vs Dunia Nyata
Beberapa game di Roblox mengandung unsur perkelahian, tembak-menembak, atau adegan agresif lainnya. Anak-anak, terutama yang masih kecil, sulit membedakan antara fiksi dan realitas, sehingga berisiko meniru perilaku negatif yang mereka lihat.
5. Monetisasi: Jebakan Belanja Dalam Game
Fitur in-game purchases seperti Robux (mata uang Roblox) bisa membuat anak tergoda untuk membeli item virtual tanpa sadar menghabiskan uang orang tua. Banyak kasus anak terlilit pembayaran otomatis karena kurangnya pemahaman tentang transaksi digital.
Apa yang Bisa Orang Tua Lakukan?
Awasi aktivitas bermain: Gunakan fitur parental control dan batasi waktu screen time.
Edukasi anak tentang keamanan digital dan bahaya berinteraksi dengan orang asing.
Cek riwayat chat dan game yang dimainkan untuk memastikan kontennya sesuai.
Diskusikan dampak game secara terbuka, ajarkan anak untuk bermain secara sehat.
Iklan
sponsor
