Kang Yuhan, di masa mudanya, aktif di PMII dan juga dikenal sebagai penulis di beberapa surat kabar ternama pada eranya. Orangnya santai, pendiam, namun penuh strategi dan gagasan. Tak sulit mengenalnya, sebab meski tak banyak bicara, aura persahabatannya membuat orang-orang merasa dekat bahkan sebelum benar-benar berkenalan.
Di ruang maya, ia hadir dengan nama “Serpihan Catatan Ayuhanafiq”, sebuah tajuk sederhana namun sarat makna. Dari laman Facebook-nya, ia menuliskan peristiwa, kisah, dan catatan sejarah bukan tentang para tokoh besar, melainkan tentang orang-orang kecil yang justru memberi warna pada denyut kehidupan Mojokerto dan sekitarnya.
Tulisan-tulisannya menggelitik, renyah, namun dalam. Kadang memotret nostalgia masa lalu, kadang mengungkap kisah budaya yang nyaris terlupakan. Ia menulis tentang kearifan lokal, tradisi rakyat, peristiwa keseharian, dan manusia-manusia biasa yang dengan caranya sendiri menjadi bagian dari narasi besar negeri ini.
Bagi yang pernah berbincang langsung dengannya, tentu tahu betapa hangat dan meneduhkannya obrolan bersama Kang Yuhan. Dengan secangkir kopi pahit dan sebatang rokok kretek, perbincangan bisa mengalir panjang dari sejarah, budaya, hingga nilai-nilai kehidupan. Ia bukan sekadar bercerita, melainkan menghidupkan kembali memori kolektif yang nyaris pudar.
“Serpihan Catatan Ayuhanafiq” bukan sekadar arsip pribadi. Ia adalah ruang perenungan dan penghormatan untuk orang-orang yang sering luput dari sorotan sejarah besar tukang becak yang setia di sudut kota, petani yang menanam harapan di tanah kering, atau guru kampung yang menyalakan cahaya ilmu di tengah gelap keterbatasan.
Melalui serpihan-serpihan kecil itu, Ayuhan Hanafi mengingatkan kita bahwa sejarah tak hanya milik mereka yang tercatat di buku pelajaran, tapi juga milik mereka yang hidupnya sederhana namun bermakna. Ia mengarsipkan bukan sekadar peristiwa, melainkan juga rasa, waktu, dan jejak kemanusiaan.
Kini, di tengah derasnya arus digital yang serba cepat dan instan, tulisan-tulisan Kang Yuhan menjadi oase yang meneduhkan pengingat bahwa kisah kecil pun punya arti besar bila ditulis dengan ketulusan dan cinta pada kehidupan.
Iklan
sponsor
